Khaled Mohamed Khaled Bukti Kerja Keras

Sabtu, 10 Februari 2018 - 14:30 WIB
Khaled Mohamed Khaled...
Khaled Mohamed Khaled Bukti Kerja Keras
A A A
KHALED Mohamed Khaled dikenal sebagai seorang DJ, produser rekaman, radio personality, dan penulis. Pria 42 tahun keturunan Palestina ini membuktikan bahwa kerja keras akan berbuah manis dalam hidup.

Butuh waktu, keringat, dan kerja belasan tahun agar DJ Khaled bisa dikenal sebagai tokoh rap yang sukses. Selama paruh kedua tahun 2000-an dan sepanjang dekade berikutnya, Khaled menjadi nama yang banyak disebut atas sejumlah keberhasilan lagu rap yang dinyanyikan musisi lain.

Sembilan album pertamanya yang dirilis sejak 2006-2016 terus berada di puncak dalam grafik rap Top Five Billboard. Dua album terakhirnya, “Major Key” dan “Grateful”, berada di nomor 1 di Billboard 200. Bahkan, dua lagu, yakni Iím the One dan Wild Thoughts , juga mendarat masingmasing di No 9 dan No 26 pada tangga lagu Buzz Angleís Top Songs of 2017.

Di album ini, dia juga menggandeng beberapa musisi ternama dunia, seperti Beyonce, Jay-Z, Drake, Rihanna, Justin Bieber, Chance the Rapper, dan Lil Wayne. Pada Mei 2016, dia juga ikut dalam tur bersama Beyonce, yakni Formation World Tour di Qualcomm Stadium di San Diego, California.

Khaled langsung mem-posting di Instagram mengucapkan terima kasih kepada Beyonce dan Beyhive saat tampil di pembukaan tur tersebut. “Saya baru saja selesai tur dengan artis terhebat di planet ini. Saya ingin berterima kasih kepada Beyonce karena telah menempatkan saya di panggung depan sebuah stadion yang penuh dengan penggemar setia.

Mimpi menjadi kenyataan. Momma aku berhasil !!!” tulisnya dikutip Billboard. Kerja keras kembali ditunjukkan Khaled saat meluncurkan lagu terbarunya, Shining , pada tahun lalu.

Dia menggandeng Jay Z dan Beyoncé. Dikutip laman The Fader, dalam sebuah wawancara di red carpet dengan Baller Alert, Khaled membahas cara dia agar bisa memadukan, menguasai, dan menyelesaikan lagu itu dalam waktu 24 jam sebelum diluncurkan.

Perjuangan Khaled memang patut diacungi jempol. Menurut laman Apple, pada awalnya orangorang melihatnya dengan sebelah mata dengan mengatakan Khaled jarang memproduksi atau menulis materi lagu. Kehadirannya pun sempat dipertanyakan apakah dia hanya bisa ngomong doang , mempromosikan diri, atau memamerkan diri.

Awalnya Khaled sempat menjadi pembawa acara di radio musikal yang berbasis di Miami, yakni WEDR ë 99 Jamzí. Namun, panggilan jiwanya untuk menjadi DJ semakin menggebu-gebu. Dia pun menjadi DJ untuk grup hip hop Terror Squad. Sejak 2004-2006, Khaled membantu produksi album hip-hop “Real Talk” milik Fabolous, “True Story” milik Terror Squad, “All or Nothing and Me, Myself, & I” oleh Fat Joe.

“Seniman-seniman ini bekerja denganku karena aku tidak hanya membuat musik yang bagus, tapi juga karena aku memiliki energi yang baik, hati yang baik, dan aku bersyukur hal-hal spesial yang Tuhan berikan ke saya, sekarang dunia dapat melihatnya,” ucapnya dikutip Billboard .

Beberapa orang terpesona pada semangat atau bakat yang dimiliki Khaled. Seiring waktu berjalan, lelaki kelahiran 26 November 1975 ini membuktikan bahwa dia memiliki kualitas seorang musisi yang mumpuni.

Berjuang dari Awal
Orang tua Khaled adalah musisi yang bermain musik Arab. Khaled mulai mengembangkan minat pada musik rap dansoul di usia muda dan orang tuanya mendukung minatnya. Putra imigran asal Palestina ini menghabis kan tahun-tahun pertama hidupnya di New Orleans, Louisiana.

Keluarganya pindah ke Orlando, Florida. Pada usia 13 tahun, dia mulai belajar menjadi DJ di garasi rumah orang tuanya. Karena kesulitan keuangan, keluarga Khaled kembali ke New Orleans. Saat masih remaja, Khaled sempat bekerja di toko rekaman Odyssey di kota itu sambil membuat landasan bagi karier musiknya.

Dia kemudian kembali ke Orlando, lalu menuju selatan ke Miami dan berjuang menjadikan diri nya sebagai DJ di sirkuit soundclash reggae. Di stasiun radio Miami, Mixx 93 , Khaled mencoba menjadi DJ dan bermain di sebagian slot waktu mereka. Khaled pun membuat studio di rumahnya dan terus berlatih cara menjadi DJ yang benar dan enak didengar.

Semuanya dicoba, termasuk memperluas ke bentuk mixtapes dan pertunjukan klub. Dia mendapat dorongan dari Luther Campbell, yang membawanya sebagai DJ reguler untuk The Luke Show WEDR. Dewi keberuntungan pun mulai menyentuhnya. Dia akhirnya diberi slot miliknya sendiri, tidak lama setelah dia menerima pujian di produksi pertamanya.

Setelah itu, nama DJ Khaled semakin tidak terbendung. Popularitasnya semakin meningkat, begitu juga dengan koneksi di dunia musik. Seiring statusnya sebagai DJ untuk Terror Squad, Khaled mengumpulkan mixtape resmi pertamanya yang menghasilkan serangkaian album komersial yang sukses, yaitu debut “Listennn... the Album“ (2006) yang memopulerkan lagu Holla at Me.

Album ini mencapai daftar 20 besar chart Billboard. Khaled juga berhasil menempatkan total empat single di Pop Top 40, yakni We Takiní Over, Iím So Hood, Out Here Grindin, dan All I Do Is Win.

Dibuat dengan total gabungan 14 rapper dan tujuh produser, lagu ini mendapatkan beberapa sertifikasi emas dan platinum. Kesuksesan kembali dituai di beberapa album selanjutnya, yakni “We the Best Forever” (2011), “Kiss the Ring” (2012), dan “Suffering from Success” (2013).

Setelah satu album dengan divisi RED Sony, yang menghasilkan “I Changed a Lot” (2015) dan “Hold You Down”, Khaled pindah ke label major Epic for Major Key (2016). Dia pun berkolaborasi dengan beberapa musisi besar, seperti Beyoncé, Jay Z, Lil Wayne, Mariah Carey, Beyoncé, Justin Bieber, Kanye, Nicki Minaj, John Legend. (Susi Susanti)
(nfl)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0543 seconds (0.1#10.140)